Cerita Pemerkosaan Rame-Rame Ch.3

SOR77
SOR77

Hampir 4 bulan asal peristiwa pelecehan seksual terakhir…..

Baca carita selanjutnya di SOR77

(aaahh…uhhh…ssshhh…) Terdengar bunyi-suara erotis berasal ruang tamu Viani. Tampak dua tubuh sedang mengadu kelamin pada lantai beralas karpet. BH, celana pada, pakaian Viani serta laki-laki itu berserakan begitu saja pada lantai.

Viani sedang tidur telentang sembari mengangkang lebar. Tampak kontol besar dan panjang sedang memompa vagina sempit Viani. pria misterius itu menciumi bibir Viani dengan bernafsu sambil tangannya meremasi payudara Viani.

Beberapa usang lalu, Viani dibangunkan serta disuruh bersandar ke sofa, laki-laki itu mendoggy style Viani sambil memeluknya berasal belakang. Viani mengangkat kedua tangannya buat merangkul leher pria itu. Payudara Viani yg sekel membusung lebih menantang.

sambil terus menyetubuhi Viani, si pria itu melumat bibir Viani dan meremasi payudaranya menggunakan kedua tangannya. menggunakan posisi itu Viani mencapai orgasmenya. Lelah, Viani tersungkur ke sofa pada depannya. pria itu semakin cepat menyodokkan kontolnya pada pada vagina Viani sembari terus meremasi payudara Viani yg menggantung.

Viani menyibakkan rambut panjangnya ke samping agar pria itu bisa menyetubuhinya sembari melihat aktualisasi diri paras cantiknya yang kini tampak penuh birahi. tidak sampai 5 mnt, pria itu merangkul Viani erat2 serta meremas payudaranya sambil menyemprotkan spermanya ke vagina Viani.

Posisi badan Viani yang sedikit tegak menghasilkan vaginanya mencengkeram kontol laki-laki itu dengan bertenaga. Erangan orgasme mereka terdengar ke semua tempat tinggal . Ternyata, laki-laki itu artinya Alex, selingkuhan Viani yg lain, orangtua sahabat anaknya di sekolah.

Dulu, setiap kali mereka bertemu di sekolah, Viani selalu menghindari Alex sebab tabiatnya yang relatif mata keranjang serta cunihin. poly bunda-mak muda mirip Viani di sekolah yg acapkali digoda olehnya serta mau disetubuhi olehnya.

kini , Viani malah mengundang Alex ke rumahnya serta menikmati tubuh moleknya. Viani tahu kalau dirinya sering diperhatikan oleh Alex.

5 bulan selesainya pelecehan seksual terakhir

Viani merayakan ultahnya yg ke 34. tidak ada yang spesial , sebab telah seminggu ini suaminya ditugaskan keluar kota. Viani seorang diri saja pada rumah beserta kedua anaknya. Malam itu terasa dingin sekali serta suasana pada luar lebih sepi asal umumnya.

Viani menemani anaknya belajar hingga pukul 9 malam. kemudian setelah mereka tidur, Viani pun menuju ke kamarnya. Malam telah semakin larut, Viani malam itu hanya memakai lingerie satin berwarna putih model tank top. dibaliknya, dia hanya mengenakan G String hitam. Bahunya ditutupi syal sebab hawa relatif dingin di dalam kamarnya.

Malam itu, Viani tertidur tanpa mematikan lampunya, sehingga orang yang mengintip bisa melihat ke pada melalui gorden kamarnya yang tipis. Bertepatan di malam itu juga, para perampok pemerkosa Viani beraksi melancarkan rencananya yg telah disusun sejak setengah tahun yg lalu.

sempurna jam 12 malam, mereka merampok tempat tinggal direktur bank yg letaknya tidak jauh asal tempat tinggal Viani. Hanya berjarak dua belokan saja buat mereka ker rumah Viani. Perampokan berjalan dengan mulus tanpa perlawanan karena mereka oleh pemilik sedang berpergian ke luar negeri.

Beruntung mereka mengajak Sudin, sebab dia sudah dianggap sang sang direktur buat menjaga rumahnya. banyak sekali pendekatan serta trik yang dilancarkan Sudin sejak 6 bulan kemudian berhasil. Malam itu Ojet dan gerombolannya panen besar .

Mungkin mereka tidak perlu lagi beraksi sampai tahun depan menggunakan akibat rampokan yang begitu poly. Mereka menguras semua simpanan perhiasan emas serta aneka macam barang berharga lainnya pada pada tempat tinggal itu.

hasil jarahannya yang sangat banyak itu dimuat ke dalam gerobak pemulung yang dipinjam sang Ujang dan dibawa ke daerah persembunyian mereka. Ujang yg menyamar sebagai pemulung berjalan kaki agar tidak terlihat mencurigakan.

Ojet, Jon, Sudin serta Ucok berkumpul di taman yg gelap. Mereka memusnahkan barang-barang bukti yg mampu mengarah kepada mereka pada tempat sampah taman lalu membakarnya.

Ojet : selamat mitra! Sukses akbar hari ini!
Ucok : iya boss, berkat Sudin ini yang pintar spik spik sama tuh mak gembrot
Jon : hahaha mau lakinya presiden pula kalo bini udah ngomong, ga mampu apa2 wakaka

Sudin : siapa dulu dong, lisan ane
Ojet : tapi Din, kita terpaksa hajar lu sampe babak belur. biar orang percaya kalo ente dipukulin sama perampoknya, kan ente udah kerja disitu.

Sudin : asal jangan keterlaluan aja lu pade!
Ucok : Ehh boss, tu tempat tinggal amoy yg saat itu masih nyala lampu kamarnya
Ojet : ohhh Viani maksut loe?

Ucok : kite samperin aja ayo, sepi nih udah jam 2 pagi gini
Sudin : boleh juga, dingin nih di luar, butuh kehangatan memek hahaha
Ojet : yahh itu alat2 udah dibakar, ck. Bodo amat lah, kita jua udah mau bubut berasal sini pula. ayok jalan kini

Mereka ber 4 mengendap menuju rumah Viani. Satu persatu mereka memanjat pagar serta menuju balkon kamar Viani. ketika itu, Viani tidur memunggungi ventilasi. Lekukan pinggul dan pantatnya sangat jelas terlihat di pulang satin tipisnya. Keempat pria di luar menelan ludah mereka melihat kemolekan Viani.

Ojet : Jon buka kunci jendelanya (berbisik)
Jon : siap boss (mengutak utik kunci ventilasi geser Viani menggunakan lock picker)

kurang asal semenit, jendela geser Viani sudah terbuka, mereka segera merangsek masuk. Ojet pribadi menerkam Viani dan membekap mulutnya. Viani yg kaget memekik tertahan sembari berusaha meronta ronta. tapi energi Viani bukan tandingan keempat rampok kekar ini. Tangan dan kakinya segera dipegangi oleh Jon serta Sudin.

Itil V3
Viani : Mmmphhh mmphhh! (dibekap)
Ojet : halo Viani hehehe kita bertemu lagi. Masih jangan lupa kita?

Viani : MMMPPHHHH! (melotot sembari menggeleng2)
Ojet : lebih baik kamu membisu, kita akan mengenang ketika kita dihalaman hahaha. Bagaimana? kamu tidak punya pilihan sekarang. Layani kita atau ini jadi malam terakhir engkau di rumah ini.

buat ketiga kalinya, Viani akan diperkosa. sudah tahu bagaimana mereka dulu menyiksa dirinya menggunakan tamparan serta pukulan, Viani menetapkan buat menuruti saja mereka. Lagipula, inilah ketika yang ditunggu Viani…

Ojet : Bagaimana anggun?? Kulepas tanganku, akan tetapi begitu kau teriak, tenggorokanmu putus! (mengeluarkan belati besarnya)
Viani : iiya tuan, saya mau ..

Ojet : hahaha bahkan betina ini masih jangan lupa kita tuannya! Lepasin pegangannya cuk! mendengar Viani yang pasrah, segera saja mereka melolosi pakaian Viani. Ojet menarik tali tanktop SArah ke samping bahunya dan memelorotkan lingerienya kebawah.

Ojet : wooh ga pake BH rupanya! (meremas remas payudara SArah). Moy, tetek lu tambah gede nih cita rasanya hahaha
Viani : ssshhhh hmm…

Ucok : eh moy, terdapat siapa pada sini? kok terdapat suara-suara di luar?
Viani : cuma anak-anak aja…ga ada siapa siapa,, tolong jangan sakiti mereka…saya mau lakukan apa saja
Ojet : baguss. kini lu jadi pelacur kita. servis kontol kita seluruh!

Viani segera beraksi meraih kontol Ojet serta menyepongnya. ad interim itu Ucok sudah berada pada belakang Viani kemudian meremas payudaranya dan memijat2 putingnya. Jon meraih tangan kiri Viani dan menyuruhnya mengurut kontolnya. Sudin merabai pantat Viani dan mulai menjilati vagina Viani.

Viani segera beraksi meraih kontol Ojet serta menyepongnya. sementara itu Ucok sudah berada pada belakang Viani kemudian meremas payudaranya serta memijat2 putingnya. Jon meraih tangan kiri Viani serta menyuruhnya mengurut kontolnya. Sudin merabai pantat Viani serta mulai menjilati vagina Viani.

Perlahan huma, vagina Viani mulai basah. Gairahnya mulai naik. Kulumannya pada kontol Ojet makin cepat bergantian menggunakan kontol Jon. Sudin mulai menjilati vagina Viani dan mengocoknya dengan jari gendutnya. Viani menggeliat keenakan mendapatkan rangsangan seperti itu. Ucok terus saja bergerilya pada kedua payudara Viani. Payudaranya dipijat2 serta dicupangi sang Ucok.

Viani kemudian ditidurkan di kasur, kakinya dikangkangkan lebar2. Ojet eksklusif menyerbu vaginanya dan menjilati klitorisnya. Lidahnya diputar putar di klitorisnya kemudian menjelajahi bibir bibir vagina Viani. mulut Viani bergantian mengisapi kontol Sudin dan Ucok yang belum kebagian servis. Payudaranya berganti dimainkan sang Jon. Putingnya dijepit2 serta dipelintir.

Viani : ssshh ahh enak bangg…
Ojet : hehehe kangen kontol ya moy? Ni memek udah botak aja nih asikk
Viani : panggil Viani aja bangg..sshh trruss jilatin memek aku ahh
Jon : wah kamu ini menikmati ya dientot rame2?
Ucok : doyan kontol pula si mbak Viani ini, lezat banget sepongannya ahh

sementara itu Ojet mulai menyiapkan kontolnya pada depan vagina Viani. Ditekan tekannya klitoris Viani menggunakan kepala kontolnya, kemudian digesek gesekkannya ke bibir vaginanya. Tampak cairan bening pribadi membasahi ketua kontol Ojet

Ojet : Sar, memek lu udah basah banget nih, konak banget ye hahaha
Viani : iiya bang ssh ayo tusuk bangg jangan gitu aahh
Ojet : hehehe tabah maniss

Viani : uhh mmph ( mulutnya diisi kontol Jon, Ucok dan Sudin berpindah memainkan payudara)
Ojet : gue sodok luu (tiba2 mendorong penisnya masuk sekaligus)
Viani : ooughhh ahhh pelan bangg (melotot sembari mendongak)
Ojet : enak banget memek lu Sar, gue entot tiap hari pula lu (menggenjot Viani menggunakan cepat).
Jon : isep lagi nih kontol gue

Viani mengerang2 lezat disodoki Ojet. Ojet memegangi pinggul Viani dan menggenjotnya makin cepat. Payudara Viani sampai terlonjak2. Ojet kemudian meremasi payudara Viani. Ucok dan Sudin menonton aksi bosnya sambil mengocoki kontol mereka. Jon seperti biasa jadi kameraman mereka.

Viani : oughh ahhh ahh ahh lezat bang kontolmu besarr..ouhh (meremasi payudaranya)
Ojet : memek lu peret banget nih Sar, (membungkuk melumat bibir Viani)
Viani : mmhh hmmm (mendengus2 sembari melingkarkan kakinya ke pinggang pemerkosanya)

Payudara Viani bergesekan dengan dada Ojet yang berbulu. Puting serta payudaranya mengeras mengindikasikan orgasme sementara waktu lagi mendatanginya. Ojet sama sekali tak melambat menggenjot Viani. tidak berapa lama , Viani mengerang keras sambil memeluk punggung Ojet keras2, sementara vaginanya terus saja dihantam kontol Ojet

Viani : oooohhhh ooughhhh enaakk bangg ssshhh ouhhh (kakinya berkelojotan)
Ojet : gue belum nih masih usang. Cok, sodok boolnya Viani sini.
Viani : bentar2, ambil gel dulu tuh di laci meja rias..istirahat dulu bang
Ojet : jangan lama2 ntar gue kentang

Ucok menngeledah laci serta menemukan gel pelumas vagina. Segera saja dioleskannya banyak2 pada kontolnya yg telah tegang dari tersebut lalu menghampiri Viani. Ojet menarik Viani bangun menggunakan kontol masih menancap. Viani pada posisi wot, Ucok bersiap menusuk anus Viani

Ojet : oohh toket lu besar juga ya Sar (meremas lembut payudara Viani)
Viani : emmh pelan ya bang,,
Ucok : duh sempit amat ni bool (berusaha menyodokkan ketua kontolnya, beberapa kali meleset, akhirnya ketua kontolnya terselip pula)

Viani : oughh ooohh pelaannn…ssh
Ucok : ugh sempit benerr
Viani : oohh sesek cita rasanya pada bawah…ssshh

Ojet serta Ucok membenamkan kontolnya ke vagina dan anus Viani. setelah Viani mulai terbiasa mereka menggenjot Viani perlahan. Viani mengerang2 punggungnya melenting ke belakang mencicipi kenikmatan di ke 2 lubangnya.

Ucok menyodomi Viani sembari menarik dagu Viani supaya tetap mendongak. Dada Viani jadi membusung menyodorkan payudaranya ke wajah Ojet yang pribadi meremas dan mengisapi putingnya. Kontol2 mereka bergantian keluar masuk anus serta vagina Viani.

Kamar Viani yg tadinya dingin sekarang tak terasa dingin lagi. Peluh membasahi kulit ketiga insan yg sedang mengejar birahi mereka. Viani mengerang nikmat ketika orgasmenya datang lagi. Tubuhnya ambruk di pelukan Ojet. Viani bangun serta berganti posisi.

kini Ojet yang memasuki anus Viani berasal belakang serta Ucok menyodok vaginanya dari depan. Viani ditarik sampai berbaring pada atas Ojet. Ojet memegangi perut Viani supaya pinggulnya tidak berkecimpung. Ucok meremasi payudara Viani yang membusung sambil menggenjot vaginanya.

Viani : ouhh ahh uhh teruss bang, lebih pada,, enakk
Ucok : lezat ga kontol kita?
Viani : e lezat banget, besarr ough (digoyang)
Ojet : rambut lu harum Sar bikin gue tambah nafsu (mencekik leher Viani sambil menjilati pipi dan telinganya)
Viani : ehmm gelii, uhh

Sejam lebih Viani disetubuhi ojet serta ucok. Ojet menyuruh Viani ganti posisi. ketika kontol ojet tercabut, tampak anus Viani menganga. Ojet serta Ucok menggiring Viani ke balkon. Ojet menaikkan kaki kanan Viani ke pagar balkon serta menyuruhnya membungkuk.

Ojet menyodoki vagina dan anus Viani bergantian sementara Ucok memegangi kepala Viani dan mengentoti mulutnya.

Ojet : ouhh lezat banget lobang2 lu Sar, mana aja sempit oooghh (menggenjot vagina Viani dengan cepat)
Ucok : isep kuat2 Sar, udah mau ngecret nih arrgh

Viani mengeluarkan seluruh teknik sepongannya dan membuat Ucok muncrat di mulutnya. Peju Ucok yg kental ditelan hingga tidak bersisa. sementara Ojet masih belum tampak orgasme.

Ucok : ooghh lezat banget mulut lo. Hehe doyan peju jua yah
Viani : hmm hmm (sambil terus mengisap serta mengurut kontol Ucok hingga lemas)
Ojet : cok udahan lu? Ya udah gue mau ngentot ni cewe sendiri, blm beres nihh
Ucok : sipp boss.

Ucok masuk ke kamar kemudian keluar ke ruang tengah. Ucok mengendap2 mengusut tempat tinggal Viani. Kebetulan pintu kamar anak2nya tidak terkunci. Ucok mengintip ke dalam, anak wanita Viani sedang tertidur.

Ucok : hmmm mengagumkan pula nih mirip mamanya, bawa ah ke atas.

sementara itu Ojet masih menyetubuhi Viani pada balkon. jika ada orang pada ujung jalan saja absolut akan melihat tubuh bugil Viani. sekarang Viani didoggy style sambil berpegangan pada pagar.

Ojet menggenjot Viani menggunakan cepat, tangannya meremas payudar Viani dan tangan lainnya membekap verbal Viani sebab erangannya mampu membangunkan tetangga seberang. Ojet menggeram keras sembari memegangi pinggul Viani kuat2. Spermanya muncrat aneka macam.

Ojet : errgh lezat memek luu (meremas pantat Viani serta menyodok2kan kontolnya dalam2)
Viani : ahh…ahh..(tiap kali kontol Ojet mentok pada vaginanya)

Ucok masuk ke kamar sambil membawa anak wanita Viani yg sudah diikat tangannya serta mulutnya diplaster. Anak itu menangis memanggil mamanya.

Viani : Nadiaa..! Mau apa kalian Bajingan! Lepaskan dia.
Ojet : sst diem lu, sini! (pribadi membekap serta memiting Viani sampai tidak bisa berkutik)
Viani : tolong jangan apa2kan dia, perkosa aku aja bang sepuasnyaa akan tetapi jangan beliau

Ucok : hehehe kita cuma pengen pada lihat maminya keenakan diperkosa hahahaha
Viani : teganya kaliaan..(menitikkan air mata)
Ucok : udah hening aja ga diapa2in ini

Jon serta Sudin pribadi memegangi Viani kemudian membantingnya ke kasur. Kepalanya tergantung pada pinggiran kasur. Jon menjilati vagina Viani sementara Sudin pribadi minta jatah lisan Viani. Viani mulai terpancing lagi nafsunya.

Rasa membuat malu dicermati sang putrinya sendiri seakan kalah sang nafsunya. Viani mengocoki kontol Sudin. sementara itu Jon telah memasukkan ketua kontolnya ke memek Viani. dengan sekali sentak, amblas lah semua kontolnya ke vagina Viani.

Jon : oughh pelacurrr! Sempit kali memek mu ini
Viani : oughh yaah genjot bangg

Nadia bengong terdiam melihat mamanya diperkosa akan tetapi malah menikmati. Usianya sudah cukup buat mengetahui bahwa mamanya sedang bersetubuh. Matanya tak lepas memperhatikan bagaimana kontol itu menerobosi vagina mamanya. Nadia berada pada belakang Jon saat itu sembari dipangku Ucok. Kontol Ucok menegang lagi membelai pantat Nadia.

Jon terus menyodokkan kontolnya menggunakan kasar ke vagina Viani. lalu Jon memeluk pinggang Viani, mengangkatnya bangun kemudian turun berasal ranjang. Viani memeluk Jon secara reflek.

Jon : Din, lu pake lobang satunya lagi
Sudin : hehehe mantap nih (sembari mengoles poly gel ke kontolnya)
Sudin : jon angkat dikit pantatnya, gue mau coblos boolnya
Jon : oke cepetan, pegel nih tangan gue, tar bantu pegangin ni cewe ye
Sudin : sipp ough sempit banget ni pantat (menyodok kepala kontolnya ke anus Viani)

Viani makin erat memeluk Jon. Blesss,…kontol Sudin sudah terbenam seluruhnya. Jon serta Sudin sengaja menyetubuhi Viani tepat pada depan Nadia. Viani tidak bisa memandang wajah putrinya, dia memalingkan wajahnya ke balkon sambil terus melenguh keenakan. Nadia melihat menggunakan jelas kedua kontol itu bergantian keluar masuk vagina serta anus Viani.

Nadia : mmph mpphh..
Ucok : kenape lu? Mau ngomong? Nih (membuka plaster di verbal Nadia)
Nadia : awww sakiit oom nakaall
Ucok : ssshh diem lu!

Nadia : oom kok bisa sih mama kayak gitu? Emang bisa ya dua anu sama 1 cewe?
Ucok : nah lu liat sendiri kan? bisa kan? Buktinya mama lu mampu tuh hahaha
Nadia : sakit ya oom kok kayaknya mama kesakitan?
Ucok : itu bukan sakit, itu muka keenakan hahaha ngerti ga lu

Nadia terdiam melihat mamanya dijepit 2 laki-laki pada depan matanya.

Nadia : oom boleh ga pegang anunya? Kok gede amat ga kayak punya teman Nadia
Ucok : mau? Nih pegang
Nadia : iihh nakal itunya goyang2. Kok keras sih oom?
Ucok : hehe udah pengen gituan sama mama kamu

Viani kaget mendengar celoteh anaknya itu. tidak disangka Nadia telah tidak polos lagi. akan tetapi kekagetannya segera hilang karena orgasmenya menyusul membuat Viani mengerang keras.

Nadia : maa kenapa ma kok teriak? Oom omm dursila yaa
Ucok : itu lagi keenakan namanya, bukan disakitin
Nadia : emangnya enaknya apa sih kayak gitu oom?
Ucok : sini dipangku sama oom aja daripada ribut lu

sambil memangku Nadia yg masih fokus menonton mamanya disetubuhi, Ucok mulai merabai paha anak itu sampai ke selangkangannya yg masih tertutup cd. Ucok mengusap2 ujung klitoris Nadia. Nadia diam saja, merasakan usapan2 Ucok.

Pelan2 dirinya merasakan sesuatu yg aneh. ada sensasi yang belum pernah dia rasakan. Tubuhnya mulai berkeringat. Ucok menusuki vagina Nadia asal luar CD nya tampak sedikit lembab rupanya. Ucok terus saja memainkan jarinya

Nadia : aduhh oomm mau pipiss,
Ucok : itu bukan pipis, tuh ga keluar kan kencingnya? enak kan? (Bisik2)
Nadia : iya oom
Ucok : nah mama juga ngerasain itu ketika lubangnya disodok sama anu oom2 itu.
Nadia : ooo…

sementara itu Viani sudah balik merangkak di kasur, Jon menyodoki vagina Viani sampai lendirnya menetes ke kasur. Sudin memegangi ketua Viani sambil menggerakkan kontolnya pada verbal Viani.

Payudaranya dimainkan Ojet yang kontolnya telah tegang lagi. Ojet segera memposisikan dirinya dibawah Viani Jon disuruh mengentoti anus Viani. Viani menurunkan pinggulnya menyambut kontol Ojet yang tegak mengacung.

Viani : oughh bang mau lagi? lezat ya
Ojet : hahaha gue kalo jadi laki lu sehari 3 kali gue entot lu Sar
Viani : emmh bertenaga…

Jadilah ketiga lubang Viani digunakan sang mereka. Ojet Sudin serta Jon saling berpacu mencapai orgasme mereka. Jon menyodok2 anus Viani dengan kencang. Sudin menggeram memuntahkan pejunya pada ekspresi Viani. aneka macam, akan tetapi Viani menelannya seluruh.

Jon pun telah tak tahan kemudian menyemburkan spermanya pada dalam anus Viani. Viani mencicipi cairan hangat mengisi pantatnya. Ucok yang sedari tersebut menonton kini beranjak serta bergabung menyetubuhi Viani. Ucok memasukkan kontolnya ke mulut Viani.

dari tepi ranjang Nadia melihat bagaimana bibir mamanya melahap kontol akbar Ucok. Ojet menggunakan ganas menyodok2kan kontolnya ke vagina Viani. tidak berapa lama Ojet memuncratkan spermanya di dalam sambil terus menyodok Viani.

Viani memperoleh orgasmenya selesainya Ojet. Ucok kemudian menarik Viani bangun, menyuruhnya memasukkan kontolnya ke vaginanya dengan posisi Viani membelakangi Ucok. Kontolnya masuk dengan mudahnya karena licin sang lendir dan sperma. kemudian Ucok menarik Viani berbaring ke badannya sambil meremasi payudaranya.

Ucok : nah engkau perhatiin oom ngentotin mamamu hahaha
Nadia : enak ya ma digituin? enak ga oom??
Ucok : uenak banget, bodi mama lu emang top dah hahaha
Viani : ….

Viani jengah mendengar perkataan mereka tapi telah kepalang tanggu dirinya lagi merasakan birahi. Ucok mulai menyodok2 kontolnya ke atas, vagina Viani tampak memeras kontol Ucok, cairan lendir serta sperma pria sebelumnya tampak merembes ke btg kontol Ucok.

Nadia tampak mirip terhipnotis melihat vagina Viani disodoki kontol Ucok. dia berdiri sembari melihat ke arah selangkangan mereka tanpa berkedip, entah apa yg dipikirkan atau dirasakannya. Viani sudah tidak peduli lagi anaknya menonton dirinya disetubuhi.

yg penting kini bagaimana ia orgasme lagi. Ucok makin bernafsu mengentoti Viani sambil meremas ke 2 payudaranya. Erangan Viani makin keras dibarengi suara kecipak vaginanya yg becek. Lendirnya membasahi batang kontol Ucok hingga ke biji pelernya.

Viani : oough bang,,lebih pada bang…bentar lagi ahhh
Ucok : udah konak ya? Nungging deh lu

Viani pun menungging menunggu Ucok memasukkan lagi kontolnya. Ucok menyodokkan kontolnya lagi ke pada vagina Viani.

Viani : uhh..terus bangg yg cepet,, saya senang kontolmu
Ucok : nih nihh (sambil meningkatkan kecepatan goyangannya)

tak berapa lama Ucok menyemprotkan spermanya bersamaan dengan Viani yg orgasme lagi.

Ucok : ooghh njing,,,hamill luuhh argh (meremas payudara Viani sembari menyodok kontolnya dalam2 ke memek)
Viani : aahhh ughh…enakk oggh

kemudian keduanya ambruk di kasur. Ojet dan yg lain telah berpakaian lagi.

Ojet : cok mari cabut ! Udah mau subuh ntar ada yg lihat berabe.
Ucok : bentar boss,,,tarik napas dulu
Ojet : jangan kelamaan lu.
(Menghampiri Viani)

Ojet : hehehe servis lu mantep malem ini, sayangnya kita ga akan ketemu lagi pada waktu dekat. Bakal kangen sama bodi lu nih Sar. (Meremas payudara Viani). tapi jangan kira kita ga akan ketemu lagi hahaha

lalu mereka berempat pun pulang asal situ. pada depan gerbang komplek Sudin dihajar dan pahanya disayat belati oleh Ojet. Bertiga mereka menuju ke kawasan rendezvous misteri mereka pada mana Ujang menunggu.

Sudin dan Ujang permanen tinggal di kompleks itu. tidak terdapat yg tahu jika mereka menerima bagian asal perampokan itu. ad interim kelompok rampok kita sedang menghilangkan jejak entah ke mana.

Viani kembali melanjutkan hayati. semenjak itu, Nadia anaknya mulai tampak tertarik menggunakan kehidupan seks mamanya. acapkali beliau mengintip mamanya ketika membawa laki-laki ke kamarnya. di sana ia melihat bagaimana Viani disetubuhi sang pria itu.

Mungkin para rampok itu ad interim ini tidak akan ada akan tetapi, keinginan seks Viani yang dibangkitkan mereka akan tetap ada. tetapi siapa yang tahu kapan mereka akan kembali buat Viani. telah sebulan Viani hayati tenang dari gangguan Ojet serta gerombolannya.

Sedikit poly Viani merindukan tusukan kontol mereka yg besar2. Walaupun sekarang ini Viani sering melakukan hubungan seks dengan Donny, sensasi yang dirasakannya berbeda asal saat dirinya dipakai beramai ramai.

Gelombang orgasme yang tiba berulang ulang, rasa dimiliki serta dijantani sang pria2, membuat Viani membisu membisu menginginkan para pemerkosanya datang lagi.

Hari senin, Viani seperti biasanya pulang jam 2 untuk menjemput Nadia. pada gerbang komplek beliau berpapasan dengan Sudin yg sekarang bekerja lagi sebagai satpam kompleks semenjak dia dipecat karena perampokan itu. Sudin sedang mengobrol dengan Ujang di pos nya.

Sudin : Jang duit kemaren lu apain?
Ujang : ane beliin tanah bang di kampung, tidak mengecewakan buat investasi
Sudin : jah gaya lu investasi. Gue udah ludes 1/2 nih buat bayar utang

Ujang : gilak lu ngutang sampe segitu gede. Ngapain aje?
Sudin : biasa lah jang buat maen hahaha. Sisanye gue kasi bini buat buka usaha.
Ujang : yah kali aje jadi pemugaran nasib lu
Sudin : ngomong ngomong perbaikan nasib, kayaknya kite kedatengan nasib baik nih jang (melihat mobil Viani dari kejauhan)

Ujang : nasib baik paan bang? Ngimpi ye?
Sudin : noh liat pake mata, tuh si bu Viani lagi ke sini. Udah usang ga ngerasain memeknya Jang.
Ujang : iya ih anjing lu di, abis ngrampok ngentotin tuh amoy ga ngajak
Sudin : kite pake aja dia sekarang, udah jinak sama kite.
Ujang : ayo bang kite perkosa lg si Viani

Viani memelankan mobilnya di depan portal. Sudin mengetuk kaca kendaraan beroda empat Viani. Viani membuka kacanya.

Viani : kenapa mang?
Sudin : aduhh bu maap, boleh minta tolong ga?
Viani : terdapat apa mang?
Sudin : ini temen ada yg mendadak sakit di pos, mau numpang ke jalan besar aja bu mau dibawa ke RS
Viani : oh ya, boleh2 cepetan aja mang takut kenapa2 temennya
Sudin : iya bu

Sudin pun berakting memapah Ujang yg pura2 sakit. Ujang membuka pintu belakang kendaraan beroda empat Viani kemudian berbaring di jok.

Sudin : aduh bu maap temen saya tiduran pada belakang. saya duduk sebelah mak ga apa2?
Viani : iya ga apa2 mang.
Sudin : iy bu makasih (hehehe bego juga ni cewe, polos banget)

kontiniu…

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*