Mau Claudia Bantuin Gak Mas?

CASINO69

Umurku sendiri baru 30 th, akan tetapi saya telah menduduki posisi menjadi manager marketing, namaku Afbian.

menggunakan posisi itu aku menerima tekanan dalam pekerjaan membuatku terkadang stres.. namun buat melampiaskan itu semua aku selalu pergi keluar kota menenangkan pikiran beserta dengan istriku.

tetapi entah mengapa.. beberapa minggu ini istriku kelihatan praktis sekali marah.. sehingga ketika aku menginginkan divestasi beban melalui seks seringkali malah gagal. Hal ini membuat konsentrasiku dalam pekerjaan sedikit terganggu.

Memang.. bagi kita para lelaki.. divestasi seks selalu jalan pertama yang kita tempuh pada mengurangi beban pikiran.. Bila tidak tersalurkan maka akan menghambat semangat dan pikiran kita. dan hal itulah yg aku alami beberapa minggu belakangan.

Apalagi bulan-bulan ini artinya bulan menjelang hari raya lebaran yg mana di mana seluruh bisnis.. baik itu akbar maupun mungil meraup laba sebesar-besarnya.

Sedangkan pada tempatku berada keadaannya terbalik.. sebagai akibatnya tekanan yang aku terima semakin berat dan membuatku terkadang wajib melepaskan seluruh beban itu dengan melakukan onani pada kamar mandi.. sebab istriku sendiri kelihatannya sedang bermasalah pada tempat kerjanya.

tetapi seluruh itu berakhir ketika hari itu.. hari Kamis. pada mana saya balik ke tempat tinggal mirip biasa menjelang pukul 7 malam.

saya sampai pada tempat tinggal .. sesudah memarkirkan mobilku.. saya berjalan masuk serta bertemu dengan istriku yg juga baru kembali berasal kerja. Kami berciuman di pipi sebentar kemudian aku masuk ke pada kamar buat berganti sandang. kemudian akupun mandi buat menyegarkan diri berasal segala kepenatan yg melingkupiku.

selesai aku mandi.. pada luar terdengar bunyi orang tertawa.. dan selesainya aku keluar kulihat teman wanita saudara termuda istriku tiba berkunjung. Gadis itu bernama Claudia.. tinggal hanya beberapa rumah asal rumahku.

“Malam mas..?” sapa Claudia padaku.

“Malam Claudia, pa informasi..?” saya kembali bertanya.

“Baiiiik banget mas. Emang gimana mas keadaan tempat kerja..? Kok kayaknya tegang banget gitu ya..?”

Tanya Claudia padaku.. karena melihatku kusut.. meskipun telah selesai membersihkan diri.

“Gitu dech, namanya tempat kerja pasti teganglah..” Jawabku singkat.

tidak sengaja, saya mengamati Claudia yang masih menggunakan pakaian kerjanya.

ia tampak begitu rupawan.. apalagi Claudia adalah sekretaris direksi di salahsatu perusahan IT populer di bunda kota.

namun seluruh itu aku kesampingkan. aku mendekati istriku yang kala itu sedang ganti pakaian selesainya selesai mandi. Kupeluk dia asal belakang.. serta mulai menciumi lehernya yang adalah salahsatu titik lemahnya.. namun bukan gairah yg kudapatkan.. malah dampratan yg membuatku marah.

ia mendorongku serta berkata bahwa dia sedang tidak mood buat melayaniku..

Gondok jua saya. Maka akupun pulang dan duduk di page rumah sembari merokok buat menghilangkan emosi yang membara pada dalam hati.

aku duduk menyendiri sambil menikmati bir yg saya bawa berasal pada sembari merokok.

CASINO69

Menatap ke langit yg gelap.. mencoba membayangkan bagaimanakah kehidupanku pada masa yang akan datang.

saya yg intinya artinya lelaki yg setia.. tidak mampu berpikir Bila harus berpisah dengan istriku serta hayati menyendiri. sungguh sebuah bayangan yg selalu kutepis.

namun bayangan akan hal itu semakin mendekati kenyataan.. seluruh itu didukung menggunakan syarat istriku yang sedang naik daun serta pendapatan yang lebih akbar daripadaku.. atau mungkin dia telah mendapatkan teman laki-laki yang lain. Pikiran-pikiran itulah yang selalu menghantuiku selama ini.

karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri.. hingga tak menyadari kehadiran Claudia yang duduk di depanku.

aku terkejut waktu Claudia memanggilku menggunakan cukup keras.

“Mas..!”

“Eh, ya.. sori ga denger..!?” kataku terkejut.

“Ih.. Mas Afbian, melamun terus tuh..?” kata Claudia lagi.

“Iya, sory ya. Emang ada apa Claud..?” tanyaku lagi padanya.

“Ga papa mas.. keliatannya Mas Afbian pusing banget.. kusut gitu..?”

“Biasalah banyak duduk perkara..!?” jawabku lempeng.

“Emang Claudia mampu bantu apaan..?” kata Claudia antusias.

aku sempat terkejut mendengar pernyataan Claudia.. tetapi aku segera menjawabnya..

“Ga usah, kok ga eksklusif kembali kenapa Clau..?” tanyaku pulang.

“Hehehehe.. pada tempat tinggal ga ada orang.. Claudia takut sendirian.. pulangnya entar nunggu mama..” istilah Claudia malu-malu.

Lucu pula mendengar alasan Claudia. setelah itu aku merogoh minumanku serta meminumnya.. tapi saat saya menoleh.. ternampaklah rok span Claudia tersingkap.. memberikan kehalusan btg pahanya yang putih.. membuatku pribadi terangsang.

aku lantas pulang bersandar.. menyalakan pulang rokokku.. pura-puranya mencoba menghilangkan seluruh gairah yg timbul tiba-tiba.

2-tiga imbasan rokok kunikmati.. terdengar istriku serta adiknya keluar berasal dalam tempat tinggal berpamitan padaku buat keluar sebentar ke mall.. belanja kebutuhan bulanan. saya mengangguk.. ad interim saudara termuda iparku berbicara di Claudia.. memintanya menunggu kalo mau.. kalo tak, ikut aja. tampaknya Claudia lebih memilih buat tidak ikut. beliau menjawab nunggu aja. terselesaikan itu istriku serta adiknya pergi meninggalkan rumah.

saya berkata pada Claudia.. kalo membutuhkanku aku berada pada dalam. lalu aku pergi meninggalkan Claudia yang masih duduk di luar sambil bermain menggunakan HPnya.

saya masuk ke pada, memang.. tapi aku bersembunyi di ruang tamu dekat gorden.. buat mengintip lebih dekat Claudia yang memang membelakangi gorden.. sehingga akan tampak lebih jelas.

Apalagi ketika Claudia melepas blasernya.. blouse kerjanya yg memiliki renda di daerah kancing dengan rona yg tidak terlalu terperinci.. tapi justru jadinya menunjukkan estetika tubuh mungil Claudia.

aku tidak tahan lagi.. maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku.

Penisku telah begitu tegangnya serta butuh divestasi..

tetapi, tidak usang kemudian terdengar bunyi panggian Claudia padaku..

“Mas.. Mas Afbian.. mas..?”

“Apa Claudia..?” tanyaku sambil membuka pintu kamarku.

“Mas, Claudia numpang minum ya..?”

“Ya..?” jawabku singkat.

Menatap nanar tubuh Claudia yang indah , apalagi saat itu dia tidak memakai lagi blasernya, menggunakan blouse yang tipis.. sebagai akibatnya menampakkan tubuh indah .

Bra warna biru yg tercetak jelas membuatku semakin tak dapat menahan gairahku sendiri.. Ya.. mungkin tadi tidak begitu terlihat sebab tertutup blasernya.. tetapi sekarang seluruh itu begitu latif serta terlalu menarik hati.

selesai minum Claudia kembali menuju ke ruang makan.. di mana saya sudah menantinya.

Kami bertemu.. Claudia tersenyum manis padaku.

saya berdiri pada hadapannya.. Claudia lantas berjalan balik di sampingku.

Deg.. deg.. terdapat kebimbangan di pada hatiku mengenai semua ini.. antara gairah dan akal sehat.

tetapi ternyata gairahkulah pemenangnya.. Maka dengan cepat tangan Claudia kucekal.. dan responnya terlihat terkejut. saya berbalik dan segera menarik Claudia ke pada dekapanku.

Claudia tidak melawan.. hanya menatap penuh rasa keterkejutan.

aku peluk Claudia dan mencium bibirnya lembut namun penuh gairah.

Claudia tidak melawan.. hanya pasrah.. hingga di akhirnya ia ikut terbawa sang gairahnya sendiri serta membalas lumatanku.

Tanganku tidak berhenti begitu saja.. kuraba punggungnya.. turun ke bawah kemudian meremas kuat bongkahan pantat yg bulat serta penuh milik Claudia.. semakin membuatku kian terangsang.

tidak ayal.. penisku yg sudah sangat tegang menempel keras pada perut Claudia.. denyutan kencang penisku terasa begitu bertenaga pada perut Claudia.. mungkin itu juga yg membuat Claudia jadi ikutan bergairah.

Tanganku bergerak semakin liar… menuju ke bagian depan tubuh Claudia. Membuka kancing blousenya satu per satu sampai terbuka seluruh.. srett.. menyusup masuk ke dalamnya.. meremas lembut payudara Claudia yang ukuran kira-kira 34 cup B itu.

Setiap remasan yang aku lakukan Claudia mengerang di sela ciumanku.. serta itu membuatku semakin bergairah. Tanpa kusadari tangan Claudia ternyata beranjak menuju selangkanganku.. membuka celanaku.. buat selanjutnya meremas lembut penisku yang telah sangat tegang.

Beberapa waktu lalu, saya teringat.. bahwa yang kulakukan sekarang ini menyalahi aturan..

Degh.. Seketika itu jua aku melepaskan ciumanku.. jua remasanku di bungkah payudara sekal Claudia.

aku melangkah mundur sembari menatap penuh rasa bersalah di Claudia yang sekarang sudah ikut terangsang oleh karenaku. Kulihatwajahnya memerah.. diiringi nafasnya yang memburu menandakan gairah yang memuncak.

“Maaf.. maafin.. aku Clau.. maaf..” kataku gugup.

“Maafin Mas Afbian, Clau.. maaf..” kataku semakin rancu.

tetapi tiba-datang Claudia melangkah mendekatiku.. lantas menyentuh bibirku menggunakan jarinya dan mengatakan dengan lembut..

“Ga papa kok mas. Claudia tau kok..” istilah Claudia mencoba menenangkanku.

“Emang Mas Afbian lagi pengen banget ya..?” tanya Claudia pulang.Maafin mas ya Clau..!?” kataku lagi.

“Mau ga Claudia bantuin..?” kata Claudia pelan sembari menatapku tajam.

saya terkejut sekali dengan jawabannya yang seperti itu..

Kutatap matanya.. mencari penegasan pada binarnya.. tidak percaya menggunakan apa yang baru saja beliau katakan.. apa yang baru saja kudengar..

Claudia mendekatiku, lalu beliau menarikku mendekat serta sembari berbisik pada telingaku.. beliau menciumku kemudian. dengan lembut serta penuh perasaan.. hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

“pada sofa aja yuk Mas..” Ajak Claudia seraya beranjak serta menarikku.

Claudia eksklusif duduk pada sofa dan membuka kakinya.. saya tidak mau pribadi melakukannya.. kucium bibirnya.. lalu turun ke leher serta berhenti di ke 2 bukitnya..

dengan gemas kuciumi bukit di dadanya.. kombinasi jilatan dan kuluman membentuk beliau mendesah. Tangan Claudia membimbing tanganku ke arah dadanya.. dan lantas menempatkannya di bungkahan payudaranya.. seiring itu beliau pula membantu tanganku agar meremas payudaranya sendiri.

aku lakukan pertama menggunakan lembut.. kemudian semakin bertenaga dan penuh nafsu. lalu.. saya memeluk tubuh Claudia dengan erat. Ciumankupun turun pada leher jenjang Claudia. Desahan lembut keluar asal bibirnya, sementara tanganku membuka kait resistor bra Claudia.. lalu menyingkapkannya.. hingga tanganku dapat bersentuhan eksklusif dengan lembutnya payudara Claudia.

Desahan Claudia berubah menjadi erangan penuh gairah.

“Aaahh.. aahh.. mas.. oohh..” erang Claudia.

Tanpa melepas blouse kerjanya, saya menikmati kelembutan serta keindahan tubuh Claudia.

saat berlalu.. dan ciumankupun sudah berubah di payudaranya.. erangan serta gelinjang tubuh Claudia semakin keras dan kuat. Ciuman dan jilatanku pada payudara Claudia membuatku mengerang semakin keras..

Apalagi saat jariku menggosok vagina Claudia yg sudah basah dan hanya ditutupi oleh celana pada model thong miliknya yang telah basah kuyup sang cairan pelumas kenikmatannya.

“Aaah.. aahh.. mass.. aahh.. aahh..” erang Claudia.

Sengaja kutinggalkan beberapa bekas kemerahan pada butir dadanya..

agar dia berhenti melakukan dengan pacarnya buat beberapa hari. Pikirku nakal. Hehe..

dia cemberut ketika memahami terdapat bekas kemerahan di dadanya.. namun justru kecemberutannya makin menambah kecantikan wajahnya. tapi itu ga lama .. sesudah beberapa saat Claudia pulang mengerang panjang.. pribadi kulumat bibirnya.. mencoba mengurangi munculnya suara erangan kuat Claudia. Tubuh Claudia menggelinjang hebat sembari memelukku erat-erat. Tubuh kami berhimpitan ketat.

Bibirku menyusuri perutnya kemudian berhenti di selangkangannya.. terasa asin saat lidahku menyentuh vaginanya.. cairan cintanya. Tangannya meremas rambutku waktu lidahku menari-nari pada bibir vaginanya.. kakinya menjepit kepalaku.. saya makin bergairah mempermainkan vaginanya dengan bibirku.

Selang beberapa saat.. Claudia yang telah ‘panas’ menarikku buat berganti posisi.. beliau merebahkanku pada sofa.. lantas berkecimpung pelan mengangkang di atas tubuhku.

Berbalik.. sekarang beliau yang duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar serta rok span yg tersingkap hingga pinggulnya.

selesainya beberapa waktu lalu.. Claudia sudah hening.

beliau lepaskan pelukannya padaku.. beliau tersenyum anggun serta mengatakan pada sela deru nafasnya..

“Hah.. lezat.. banget.. mas.. hah.. hah.. enakk.. banget.. kini giliran hah.. hah.. Claudia..”

ia berdiri serta kemudian menarik turun celana dalamku.. dan .. Tuink..!

Betapa terkejutnya dia saat melihat penisku yg sudah sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang ukuran sekitar 15 cm tidak begitu panjang.. tetapi diameternya yang gemuk membuatnya terlihat besar .

Claudia memegangnya penuh rasa hati-hati dan nafsu.. selesainya terpegang, Claudia mengocoknya perlahan.. membuatku yang sudah sangat terangsang sebagai lebih simpel mencapai puncak gairahku.

saya lantas mengangkat pantatku.. menyodorkan penisku ke mulutnya.. dia menggenggam serta mengocoknya.. memandang ke arahku sejenak sebelum menjilati dan memasukkan penisku ke mulutnya.

Tanpa kesulitan.. segera penisku meluncur keluar-masuk lisan mungil sahabat perempuan saudara termuda istriku yg bagus, pulang kurasakan begitu pintar dia memainkan lidahnya.

Antara jilatan.. kuluman serta kocokan membuatku mulai melayang tinggi. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan Claudia pada penisku.

Beberapa ketika berselang Claudia mengangkat tubuhnya.. lantas sembari menyingkapkan celana pada contoh thong miliknya.. kubantu geraknya menggunakan menuntunkan penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya.

menggunakan bertumpu sebelah tangah di pundakku Claudia menurunkan tubuhnya perlahan..

Slebbhh.. “Nghhh..hhh..” Erangnya nikmat.. saat kepala.. lalu batang penisku membelah lepitan vagina sempit nan membasahnya.

“Erghhh..hhh..” Geramku tak kalah penuh nikmat.. waktu mencicipi sekujur kulit btg penisku dibekap kehangatan.. kerapatan belahan nikmat otot dinding-dinding liang vaginanya.

Peniskupun membelah bibir vagina Claudia.. terbenam padat di selorong liang hangat membasah nan menjepit penuh nikmat. Rasa hangat dan basah serta denyutan bertenaga menyapa penisku..

Oughh.. sungguh kenikmatan yang telah lama saya cari serta damba.

dengan satu gerakan penisku melesak terbenam pada liang vagina Claudia.. Pijatan serta denyutan dinding vagina Claudia kurasa sangat nikmat..

“Aaahh.. mas.. aahh.. enakk.. bangett.. aahhh..” Rintihnya nikmat mengiringi gerusan btg penisku pada liang vaginanya..

“Erghh.. Mas jua Fennhh..” Eranganku tidak kalah nikmatnya.. mendapatkan segala rasa nikmat yg membekap pada sekujur kulit btg penisku di lepitan hangat membasah vaginanya itu.

sesudah beberapa saat berdiam diri menyesuaikan diri.. Claudia kemudian bergoyang menggunakan lembut maju-mundur.. memutar serta naik-turun..

sementara itu penisku bagaikan dipelintir.. dipijat.. diremas-remas lembut sang dinding vagina Claudia.. menghasilkan hanya tidak sampai 2 mnt aku harus mengerang panjang.

“Aaahh.. aahh.. Claudia.. Claudia.. aahh.. saya.. mauu.. k-keluarr.. aahh.. aahh..” erangku.

“Aaahh.. aahh.. keluarrinn.. keluariinn.. mas.. aahh.. aahh.. enakkk.. bangett..”

Claudiapun semakin memainkan tekniknya hingga memaksaku mengerang panjang.. sambil memeluk tubuh Claudia penisku berkedut kuat.. memuntah sperma berkali-kali dalam liang vagina Claudia.

pada atas selangkanganku Claudia semakin liar mengggoyang.. mengaduk-campurkan dan kocok batang penisku di liang nikmat vaginanya. sementara pijatan dan remasan dinding vagina Claudia semakin liar pula memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Rasa nikmat yg tiada tara itu pulang menguasaiku saat.. sesudah terselesaikan mencapai puncaknya Claudia tidak berhenti.. malah semakin liar bergoyang menggerus batang penisku yang terbenam di liang vaginanya.

datang-datang Claudia memelukku erat disertai menggunakan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya.. bibirnya menggunakan nafas terengah mencari-cari bibirku.. kusergap.. sampai kamipun berciuman panas.

sementara di bawah.. Claudia semakin bertenaga menekankan pinggulnya mendesak-desakkan vaginanya pada btg penisku yg dibekap megap-megap digerus keliatan liang vagina.. hingga penisku terbenam seluruhnya.. segejalasnya..

Arrgghh.. Betapa rasa nikmat itu memang amat sangat memabukkan..

Kami berpelukan beberapa waktu hingga semua itu mereda.. serta Claudia yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia mengatakan.. “Mas.. hah.. hah.. enak banget. Makasih mas, lezat banget cita rasanya.. hah.. hah..”

“Iya, saya juga lezat. Makasih Claudia, enak banget. Mas puas banget..”

“Hihihihi.. Mas Afbian nakal juga ya..”

kata Claudia yang berdiri, kemudian membetulkan pulang celana dalamnya.. serta kemudian ia bersimpuh di hadapanku.

dia pegang penisku yang masih tegang itu dan mengelusnya.. lalu menjilatinya asal buah pelirku sampai menggunakan ketua penisku.

“Ahh.. enak Claudia, enak.. ahh.. Maaf ya tadi saya keluar duluan..?” erangku pulang diserang nikmat.

“ga papa mas, kalo mas keluar lagi pula ga papa kok.. “kata Claudia yg kemudian mengulum penisku.

beliau menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik-turunkan kepalanya.. sementara itu lidahnya menjilati kepala penisku.. Claudia pula melakukan imbasan lembut pada penisku.

gugusan berasal semua itu sangat menyampaikan kenikmatan padaku.

Claudia melepaskan kulumannya.. lantas pulang mengocok penisku menggunakan lembut.. mengulumnya kembali.. membuatku mengerang-erang keenakan.

Claudia melakukan itu berulangkali.. hingga penisku kembali menegang dan mengeras..

Puas menggunakan permainan oralnya kutuntun buat kemudian merebahkannya ke sofa..

aku lalu 1/2 berjongkok di depannya.. tangannya meraih batang penisku yg sudah mengacung lagi.. lalu menyapukan ujung penisku ke belahan vaginanya..

dia menatapku menggunakan pandangan penuh gairah.. saya jadi relatif memalukan memandangnya.. tetapi nafsu ternyata masih lebih berkuasa..

Claudia sedikit beringsut mengangkat pinggulnya.. lantas sambil menyingkapkan celana pada contoh thong miliknya dia tuntun penisku yg telah pulang menegang itu sempurna di bawah lepitan bibir vaginanya.. lagi..!

Slebbhh.. dengan sekali dorong melesaklah lagi penisku kembali ke vaginanya..

serta ahh.. ia masih tetap menatapku saat saya mulai mengocoknya.

Clebb.. clebb.. crebb.. clebb.. crekk..crekk.. clebb..

Kakinya lantas bergerak menjepit pinggangku.. kutarik beliau pada pelukanku.. kudekap erat sampai kami menyatu dalam suatu ikatan kenikmatan ereksi.. saling cium.. saling lumat.Claudia mendesah liar mirip sebelumnya.. kurebahkan tubuhnya lebih dalam ke sofa.. lalu kutindih.. satu kaki menggantung serta kaki satunya pada pundakku.

aku tidak pernah bosan menikmati aktualisasi diri wajah innocent teman saudara termuda iparku yg memerah penuh birahi.. makin menggemaskan.

butir dadanya bergoyang keras ketika saya mengocoknya vaginanya.. beliau memegangi dan meremasinya sendiri.

Beberapa waktu lalu kuputar tubuhnya buat posisi doggie.. dia tersenyum..

Tanpa membuang ketika.. kulesakkan lagi penisku.. kali ini dari belakang..

Slebbh.. Jleghh.. “Oughh.. Mass..!”

dia menjerit serta mendorong tubuhku menjauh.. kuhentikan gerakanku sejenak lalu mengocoknya perlahan.. tidak terdapat penolakan.

Kupegang pantatnya yang padat berisi… Claudia melawan gerakan kocokanku..

Kami saling mengocok.. beliau begitu mahir mempermainkan lawan bercintanya.

aku bisa melihat penisku keluar-masuk vagina teman perempuan saudara termuda istriku ini..

Kupermainkan jari tanganku di lubang anusnya.. dia menggeliat kegelian sambil menoleh ke arahku.

Kuraih buah dadanya yg menggantung bergoyang indah dari sela blousenya yang terburai.. kuremas dengan gemas dan kupermainkan putingnya.

saya benar-benar menikmati tubuh latif sahabat perempuan adik iparku ini dengan berbagai caraku sendiri..

terdapat rasa nikmat tersendiri di hatiku.. yg sangat tidak selaras sekali.

Kuraih tangannya serta kutarik ke belakang menggunakan tangannya tertahan tanganku.. tubuh Claudia menggantung.. aku jadi lebih bebas melesakkan penisku sedalam mungkin pada liang nikmat vaginanya.

Desah kenikmatan Claudia makin keras memenuhi ruang.

Kudekap tubuhnya berasal belakang.. kuremas balik buah dadanya..

batang penisku masih menancap di vaginanya.. kuciumi indera pendengaran serta tengkuknya.. Geliat nikmat Claudia makin liar.

“Aduh Masshh.. enak banget masshh.. Claudia sukaa, trus Mashh..”

Kulepaskan tubuh Claudia.. balik kami bercinta dengan doggie style..

Entah.. mungkin lebih 1/2 jam kami bercinta.. belum ada 9a4fa7284df01cdbf44ebce113378856 orgasme di antara kami.

Kami berganti posisi.. Claudia kembali sudah pada pangkuanku.. tubuhnya turun-naik mengocokku.. butir dadanya berayun-ayun di mukaku.. segera kukulum serta kusedot dengan penuh gairah sampai kepalaku terbenam di antara kedua bukitnya.

Gerakan Claudia berubah sebagai goyangan pinggul.. berputar menari hula hop pada pangkuanku..

Berulangkali beliau menciumiku dengan gemas..

Oughh.. sungguh tidak pernah terbayangkan bila akhirnya aku bisa saling mengulum dengannya.

tidak lama lalu.. datang-tiba Claudia menghentikan gerakannya.. beliau juga memintaku buat diam.

“sebentar Mas, Claudia ngga mau keluar kini .. masih poly yg Claudia harap dari mas Afbian..” ucapnya sembari lebih membenamkan kepalaku pada antara kedua bukitnya.. saya hampir tak bisa napas.

“engkau turun dulu deh, Clau..” pintaku.

“akan tetapi Mas.. Claudia kan belum ..” protesnya.

“Nghh.. Udahlah.. percaya Mas Afbian deh..” potongku.

Perlahan kutuntun serta kuputar tubuhnya menghadap dinding.. kubungkukkan sedikit.. lalu kusapukan penisku ke belahan vaginanya asal belakang..

Claudia mengerti maksudku.. kakinya dibuka lebih lebar.. mempermudah saya melesakkan penisku.

Tubuhnya makin condong ke depan.. Slebbh.. jlebhh..

“Oughh.. Masshh..” desah kenikmatan kembali mengiringi masuknya penisku mengisi vaginanya.

“Sss.. aduuh Mass, enak bangethh Masshh.. belum pernah saya.. aauuh..”

Desahnya lagi.. sambil membalas gerakanku menggunakan goyangan pinggulnya yang montok.

Kami saling bergoyang pinggul.. saling memberi kenikmatan ad interim tanganku menggerayangi serta meremas buah dadanya. Nikmat sekali goyangan Claudia.. lebih nikmat asal sebelumnya..

Berulangkali beliau menoleh memandangku dengan sorot mata penuh kepuasan.. mungkin dia belum pernah melakukan menggunakan posisi mirip ini. Tubuhnya makin lama makin membungkuk sampai tangannya sudah tertumpu meja sebelah dinding.

Kudorong sekalian sampai beliau telungkup di atasnya.. saya tetap masih mengocoknya dari belakang..

beliau lantas menaikkan satu kakinya pada pinggiran meja.. penisku melesak makin pada.. kocokanku makin keras.. sekeras desah kenikmatannya.

Kubalikkan tubuhnya.. dia jadi menelentang di atas meja.. kunaikkan satu kakinya pada pundakku..

Lantas kukocok dengan cepat serta sedalam mungkin.

“Sss.. eegghh.. udaahh Mashh.. Claudia nggaak kuaat, mau keluar niih..” desahnya

“Sama.. Mas jua..hhhh..”

“Kita sama-sama, keluarin di dalam saja, safety kok, Claudia pake pil, jangan ku..aa.. sshhiit ..”

Belum sempat beliau merampungkan kalimatnya ternyata sudah orgasme duluan..

Sontak aku makin cepat mengocoknya..

tak kuhiraukan teriakan orgasme Claudia.. makin keras teriakannya makin membuatku bernafsu.

Semenit kemudian saya menyusulnya ke zenit kenikmatan..

“Erghhh.. orghh..” Crett.. crett.. crett..

“Auughh.. masshh..!”

balik beliau teriak keras ketika penisku berdenyut menyemprotkan sperma pada vaginanya.

buat keduakalinya saya membasahi vagina dan rahim sahabat perempuan adik istriku dengan spermaku..

dia menahanku saat kucoba menarik keluar. “Tunggu, abaikan keluar sendiri..” cegahnya..

Maka kutelungkupkan tubuhku di atas tubuhnya.. kucium kening dan pipinya sebelum akhirnya kucium bibirnya.

“Makasih Mas.. permainan yg indah .. the best deh pokoknya..” bisiknya menatapku tajam.

Kuhindari tatapannya.. tidak mampu aku melawan tatapan tajam sahabat wanita adik iparku itu.

“kini gantian Mas.. aku pengin membantu Mas Afbian sekali lagi..”

Claudia berkata sambil mendorong tubuhku.. lalu turun mengambil posisi agak berjongkok pada pinggir meja.

aku sangat mengerti apa yg akan dilakukan sang Claudia. Akupun segera berdiri di hadapannya.

ke 2 tangan kecil Claudia merengkuh pantatku serta menariknya mendekat ke wajahnya yang jelita itu.

Tanpa basa-basi dia segera menciumi btg kejantananku menggunakan bibirnya yang tipis itu.

Perlahan.. lidahnya yang lembut mulai menjilati semua permukaan kemaluanku. Kadang diselingi pula dengan kecupan serta hisapan lembut pada kantong bijiku. saya mulai terbuai oleh permainannya.

Claudia sudah mulai mengulum kepala penisku dengan sangat lembut. lalu dengan sangat mesra dia mulai memasukkan semua tongkat pusakaku ke pada mulutnya yg kecil.

sementara pada dalam kuluman hangat mulutnya.. lidahnya menggelitik leher penisku.

Bagian yang paling sensitif asal tubuhku. saya mulai menggelinjang penuh kenikmatan.

aku belai lembut kepala Claudia.. beliau bereaksi menggunakan menyedot ringan ketua penisku.

pengecap serta bibir Claudia masih terus menggerayangi kemaluanku.

Nafasku semakin memburu sambil mataku lekat memandang adegan panas gadis yang tengah berjongkok menggunakan sandang semrawut pada depanku. sepertinya Claudia pula menikmati apa yg beliau lakukan.. lirikannya juga tidak tanggal asal mataku.

“Ahhh.. ahhhh.. Clau.. nikmat.. ah.. Clau.. engkau pinter Clau.. ahhh terus.. iya.. iya..”

Tanpa mampu aku kontrol mulutku mulai menyuarakan apa yg aku rasakan.

Claudia membalas desahanku menggunakan gelitikan lidahnya di batang penisku.Ini menghasilkan saya semakin terbang ke e0b3edf13e6e1d21802cdd4b4e501d9f.

“Ahhhhh.. ahhh.. enak Claudia.. mulutmu enak sekali.. terus.. ahhhhh.. saya nggak tahan.. ahhh..”

Claudia bisa membaca gelagat bahwa zenit gunung kenikmatan sudah pada depan mataku.

dia lantas relatif membarui gayanya.. bibirnya mengecup ketua penisku.

Tangan kanannya yang sedari tadi mengelus pantatku mulai mengocok btg penisku.

Mula-mula lambat.. semakin usang kocokannya semakin cepat.

Tubuhku tidak bisa kutahan buat tidak gemetar penuh kenikmatan. pada syarat seperti ini umumnya aku memejamkan mata buat lebih menikmati perasaan ini.

Mau ga mau saya mengerang keras.. hingga peniskupun pulang mengembang semakin akbar.. dan tiba-datang penisku menyemprotkan sperma di dalam lisan Claudia.

Claudia yang mengetahui tanda-tanda-tandagejala saya menerima puncak kenikmatanku tidak melepaskan kulumannya.. malah semakin bertenaga menghisapnya.

“Aaah.. aahh.. Fenn.. ohh.. Claudia.. aahhh..!”

Croot.. croott..

“Aaahhh..”

Beberapakali semprotan di dalam rongga lisan Claudia.. tidak sebanyak yang tersebut-tersebut.. memang.. tetapi terdapat beberapa tetes spermaku yang keluar pada sela bibir tipisnya yg sedang mengulum penisku.

Claudia melepaskan kulumannya.. sembari masih bersimpuh dia menelan spermaku yang memenuhi mulutnya.

sesudah itu Claudia saya bantu berdiri.. serta beliau membenahi dirinya yg acak-acakan.. mulai berasal blouse kerjanya hingga menggunakan roknya.

Beberapa waktu selesainya itu Claudia sudah terselesaikan berbenah dan balik duduk pada halaman depan.. beserta denganku.

“ke kamar mandi..?” tanyaku padanya.

“Ga papa mas.. Claudia baik-baik aja kok. Makasih ya mas..” Ucap Claudia padaku.

“Iya sama-sama..” jawabku sambil menundukkan ketua.

sempurna beberapa saat sehabis itu.. istriku serta adiknya balik dari mall dekat rumah.

Suasana tempat tinggal jadi balik ramai mirip biasa.

tapi.. yg tidak selaras artinya suasana hatiku yg telah mendapatkan kepuasan serta ‘donasi asal Claudia..’ sahabat adik iparku sendiri.

Claudia terlihat relatif kusut dengan keringat yang mulai bermunculan di sekujur tubuhnya.. ad interim bekas spermaku yang sempat tentang payudaranya pun tidak dibersihkan. tidak ada yg berubah.. hanya berkurangnya beban hati saja.

Baca carita Lainnya di CASINO69

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*