romantis kisah asmara

CASINO69

istilah orang cinta sejati itu tidak ada, terlebih kepada sesama insan, bahkan akhir-akhir ini saya sering mendengar bahwa kebohongan terbesar dalam cinta ialah kalimat:

“Kebahagiaan terbesarku ialah melihat kamu senang dengannya”.

CASINO69

Baca carita Lainnya di CASINO69

That’s true.

You’re so fuckin’ foolish if you agree with that statemant. That’s bullshit mennn…

Novel Love Story

Logikanya sih begitu. Kalimat itu diklaim suatu kebohongan yg menggelikan dan tak patut dipercayai. akan tetapi disini aku mencoba memahaminya. Mencoba menyelaminya. dan mencoba menjalani. Menyingkirkan segala teriakan akal logikaku serta menentukan menggunakan hatiku. Hatiku yang lemah, kurang pandai serta naif.

Sebenarnya apa itu Cinta?

Mengapa hanya karena hal itu saya yang mempunyai IQ diatas homogen-homogen, kemampuan yang dielu-elukan sejuta umat bisa tunduk tak berdaya dibawah kendalinya??

Mereka bilang, Cinta yang membentuk kita permanen tersenyum walau dia tidak berada pada pelukan kita??

Is that true?

Mungkin memang ada. Mungkin pula hanya satu diantara seribu yang sahih-benar rela melepaskan orang yg begitu dicintainya buat berbahagia menggunakan orang lain.

Mungkin saja bukan karena tidak mau berjuang, tapi memang suatu keadaan yg mengharuskan kita melepaskannya, orang yang kita cintai. Melepaskan orang terkasih demi melihat senyumnya tanpa terdapat sakit yang kita timbulkan ataupun yg kita nikmati.

amanah saja pasti sebenarnya kita pun sakit melihatnya tersenyum karena orang lain. sebab intinya hati ini menginginkan beliau hanya tersenyum sebab kita.

Terlebih melihat beliau dipelukan orang lain, setulus apapun cintamu, hatimu akan permanen merasa teriris perlahan, perlahan, dan perlahan. sampai engkau akan terbiasa menggunakan rasa sakit itu, serta tetap bisa tersenyum sebab apapun yang terjadi, senyumnya begitu menenangkanmu.

Cemburukah??

Tentu saja dong, gimana sih… Namanya cinta ya sempurna cemburu dong.

akan tetapi…

pulang lagi. saya akan berusaha menerimanya… Berusaha berdamai dengan keadaan.

Caranya??

Mungkin aku akan berusaha menghibur hatiku sendiri, perlahan menyingkir, sedikit lebih jauh, relatif jauh serta akhirnya tidak terlihat olehnya, meskipun pandangan mataku tidak pernah terlepas darinya, tak lepas buat mencoba mencari tiap kejujuran di matanya, dan berharap masih ada cinta untukku di mata itu.

Kecewa, sakit, putus harapan, mungkin itu yang engkau rasakan, akan tetapi cinta, sekali lagi cinta, cinta yg melembutkan hati kita untuk tetap ingin membahagiakannya, cinta yg membentuk kita mampu merelakan dan permanen tersenyum walau dia tidak berada di pelukan kita.

Itulah cinta yg tidak pernah mampu dilogika, itulah cinta yg mungkin sangat terlihat terbelakang. tapi itulah cinta yang memang sahih-benar terdapat, dan benar-benar merelakannya berbahagia walau bukan menggunakan kita, karena cinta memberi kekuatan yg luar biasa buat permanen bertahan pada tiap kesakitan.

aku tak memungkiri betapa sakitnya itu. Begitu menyakitkan. Sangat sakit. Teramat sangat menyakitkan. sungguh-benar-benar sakit.

tetapi disini saya masih berusaha terus menyelami semua yg terjadi buat mampu terus bertahan dikubangan rasa sakit yg sangat menyayat melihat bagaimana seorang yg begitu kucintai, pernah saling menyayangi, saling membahagiakan di akhirnya wajib ku relakan bersama orang lain.

aku mencoba mencari satu kata yang tepat buat melukiskan diriku sendiri, menggambarkan cintaku yang kandas, menggambarkan betapa beratnya perjuanganku serta betapa sakitnya lukaku, akan tetapi sayangnya, saya tidak bisa menemukan satu istilah itu. Apakah kalian pernah mencicipi posisi sepertiku??

Jagi…kamu serta cintaku terus masuk semakin pada dihatiku, itu yg saya rasakan, sama sekali tidak surut sedikitpun.

tak jarang saya berpikir. Terheran dengan diriku sendiri. Bagaimana mampu aku melepasmu begitu saja? Bagaimana mampu??

Wahai engkau pria pujaanku, maafkan aku yg tidak mampu memaksa hatiku, menahan sakitku, sebab saya tidak akan pernah bisa melupakanmu, bahkan menghapus sedikit saja memori ihwal kita dari hatiku, saya tak mampu.

Semakin engkau memintaku merelakanmu, semakin aku mencintaimu. cita rasanya sungguh tak bisa aku melihatmu bergandengan mesra serta senang dengannya. akan tetapi lihatlah.

saya berdiri disini menyaksikan perhelatan bahagiamu dengannya. kamu yg terlihat begitu senang menggandengnya disampingmu. Kau begitu terlihat bangga saat puluhan pasang mata bersorak antusias menyaksikan kebahagiaanmu dan beliau, menyisakan diriku sendirian diujung sini.

Sekali lagi, bagaimana Jika kalian jadi saya saat ini??

Lihatlah saya disini. Diriku yang sendiri berusaha bertahan agar tetap mampu berdiri tegak menopang tubuhku. menahan rasa sakit didadaku. Berusaha mempertahankan senyuman diwajahku untukmu. Berusaha menunjukkan padamu bahwa saya sudah mengikhlaskanmu. Merelakanmu. Meski itu berat. Amat sangat berat.

sungguh ini sangat berat jagiya…

Bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku??

saya sangat mencintaimu.

sungguh-sungguh, hingga dtk ini masih amat sangat mencintaimu.

tidak bisakah kau melihat itu seluruh??

tidak bisakah kau melihat betapa hancurnya saya??

dan yg tidak habis pikir, bagaimana mampu kamu memintaku, memohon padaku buat tiba menghadiri perhelatanmu ini??

Apakah kamu buta akan perasaanku jagiyaaa??

Bagaimana bisa??

Bagaimana bisa kamu sekejam ini di hatiku??

Sama halnya saat kamu memintaku merelakanmu saat itu. Kau torehkan sebuah luka tidak berdarah teramat dalam. Kau mengukir lubang dihati sampai kedasar jiwaku.

Apakah ini yg dinamakan Cinta??

Andai aku bisa menyuarakan semua isi hatiku itu padamu, mungkin saya tidak akan merasa semenderita ini. Setersiksa ini. tapi melihat senyummu, melihat matamu yg berkaca-kaca memohon, saya tidak bisa menolaknya. Hal terbelakang yang mampu kulakukan hanya tersenyum menenangkanmu buat menyanggupinya.

Itulah keterangan yg berusaha kusimpan rapi didasar hatiku darimu. saya tak ingin menghambat tawa bahagiamu saat ini. Biarlah kehancuran hatiku ini aku sendiri dan yang kuasa yang tahu. Apapun akan kulakukan untuk membuatmu bahagia. Jika memang inilah yang kau mau. dan mampu membuatmu bahagia. Maka kuberikan. Apapun untukmu.

Biarlah saya dikata kurang pandai, pengecut ataupun pecundang.

Inilah cintaku padamu.

Apakah cintaku ini mampu mengkategorikan sebagai cinta sejati? Entahlah… yang kutahu, “Kebahagiaan terbesarku adalah melihat kamu bahagia dengannya”. kata-kata itu benar adanya serta bukan suatu kebodohan, melainkan sebuah perjuangan dan cinta yg sahih-sahih tulus.

Terima kasih telah hadir menghiasi kehidupanku yang sunyi serta tidak berwarna selama ini. Terima kasih sudah mengenalkanku menggunakan apa itu Cinta.

Terima kasih sudah mengajarkanku perihal apa itu pengorbanan serta keikhlasan. Terima kasih sudah sempat menghangatkan hatiku yg beku. Terima kasih telah memberiku kasih sayang yang nrimo selama ini.

Terima kasih, Seungri-ah. aku hanya bisa mendoakan semoga kau bahagia menggunakan pilihanmu.

akan tetapi,

saya yakin. Suatu saat nanti, kamu akan menyadari bahwa engkau tak akan pernah mampu menemukan atau pun menerima Cinta mirip yang aku berikan kepadamu.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*